Rabu, 05 Desember 2012

PENALARAN(TUGAS SOFTSKILL B.INDO)

PENALARAN

 ( Arti Kata, Pengertian, Dasar-dasar penalaran dan Macam- Macam Penalaran )
Makalah
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


 
                                                                                   
Oleh
Rindy Agustin
NPM : 25210987
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2012


A.                Arti Kata
Penalaran mempunyai kata dasar “nalar” yang bisa diartikan sebagai aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis. Nalar dalam arti lain juga tentang jangkauan pikir ataupun kekuatan pikir
.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proporsisi-proporsisi yang sejenis , berdasarkan sejumlah proporsisi yang diketahui atau dianggap benar, orang akan menyimpulkan sebuah proporsisi yang baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dasar pernyataan yang kedudukannya sebagai bagian langsung dari bentuk penalaran adalah pernyataan, karna pernyataan inilah yang digunakan dalam pengolahan dan perbandingan. Berikut adalah pernyataan yang dijadikan dasar penalaran :
a.       Logika dan Bahasa : Logika atau berfikir sebagai proses bekerjanya akal merupakan ciri hakiki dari manusia. Hasil berpikir ini tidak akan dapat diketahui oleh manusia jika tidak diungkapkan dalam bentuk bahasa. Bahasa di sini merupakan pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi manusia. Bahasa pada dasarnya terdiri atas kata-kata atau istilah-istilah dan sintaksis. Kata atau istilah merupakan simbol dari arti sesuatu, dapat berupa benda, kejadian, proses, atau hubungan-hubungan.
b.      Fungsi Bahasa : Bahasa pada dasarnya merupakan alat pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi manusia. Bahasa mempunyai tiga pokok fungsi yang diuraikan sebagai berikut :

1.      Fungsi ekspresif atau emotif, tampak pada pencurahan rasa takut serta takjub  yang dilakukan pada pemujaan-pemujaan, demikian juga pencurahan seni suara maupun seni sastra.
2.      Fungsi afektif atau praktis ,tampak jelas untuk menimbulkan efek psikologis terhadap orang lain dan sebagai akibatnya mempengaruhi tindakan mereka terhadap kegiatan atau sikap tertentu yang diinginkan.
3.      Fungsi simbolis dipandang dalam arti luas, meliputi fungsi logis serta komunikatif, karena arti dinyatakan dalam simbol-simbol bukan untuk menyatakan fakta saja,tetapi juga untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
Diantara tiga fungsi di atas, khusus untuk logika dan bahasa ilmiah yang harus diperhatikan adalah fungsi simbolis, karena komunikasi ilmiah bertujuan untuk menyampaikan berupa pengetahuan. Agar komunikasi ilmiah ini berjalan dengan baik.
a.       Bahasa dalam Logika : Pemikiran manusia dapat diungkapakan dalam bentuk bahasa, meskipun tidak semua yang terpikirkan manusia dapat diungkapkan dengan tuntas. Dalam penalaran sebagai salah satu wujud pemikiran, bahasa merupakan bentuk yang tepat untuk menunjukkan langkah-langkah yang harus dilalui dalam penalaran itu.
Kalimat berita atau kaimat deklaratif di dalam logika dinamakan pernyataan. Pernyataan dalam logika ditinjau dari bentuk hubungan makna yang dikandungnya maka pernyataan itu disamakan dengan proporsisi, walaupun ada sedikt perbedaan namun pada umumnya sama. Oleh karena itu, dalam logika kedua istilah itu tidak dibedakan. Proporsisi atau pernyataan berdasarkan bentuk isinya dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
-          Proporsisi Tunggal adalah pernyataan sederhana yang hanya terdiri atas satu konsep atau satu pengertian sebagai unsurnya. Misal, ini buku, gadis cantik bersuara merdu, dan sebagainya.
-          Proporsisi Kategoris adalah pernyataan yang terdiri atas hubungan dua konsep sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Misal, Bangsa Indonesia Berketuhanan Yang Maha Esa, sebagian mahasiswa melakukan unjuk rasa ke DPR, dan sebagainya.
-          Proporsisi Majemuk adalah pernyataan yang terdiri atas hubungan dua bagian yang dapat dinilai benar atau salah. Misal, siapapun yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi, akan diajukan ke pengadilan.

D.                Macam - macam Penalaran
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
A.    Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. 
1.      Jenis-jenis penalaran induktif:
·         Generalisasi, yaitu proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan.
·         Analogi (Analogi Induktif), yaitu proses penalaran untuk menarik suatu kesimpulan/inferensi tentang kebenaran gejala yang memiliki sifat-sifat esensial yang bersamaan.
·         Hubungan Sebab-Akibat :Hubungan sebab-akibat antarperistiwa dapat berupa: hubungan sebab ke akibat, akibat ke sebab, atau akibat ke akibat.
B.     Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.


DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
  1.  http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
  2. Buku: Surajiyo, Sugeng Astanto, dan Sri Andiani. 2009. Dasar-Dasar Logika. Cetakan keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. http://ati.staff.gunadarma.ac.id/
  4. http://seven-des.blogspot.com/2012/03/definisi-penalaran-tugas-1.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar