PENALARAN
( Arti Kata, Pengertian, Dasar-dasar penalaran dan Macam- Macam
Penalaran )
Makalah
Ditulis
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh
Rindy Agustin
NPM
: 25210987
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2012
A. Arti Kata
Penalaran mempunyai kata dasar “nalar” yang
bisa diartikan sebagai aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis.
Nalar dalam arti lain juga tentang jangkauan pikir ataupun kekuatan pikir
.
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proporsisi-proporsisi yang sejenis
, berdasarkan sejumlah proporsisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
akan menyimpulkan sebuah proporsisi yang baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.
Dasar pernyataan
yang kedudukannya sebagai bagian langsung dari bentuk penalaran adalah
pernyataan, karna pernyataan inilah yang digunakan dalam pengolahan dan
perbandingan. Berikut adalah pernyataan yang dijadikan dasar penalaran :
a. Logika dan Bahasa : Logika atau berfikir sebagai proses
bekerjanya akal merupakan ciri hakiki dari manusia. Hasil berpikir ini tidak
akan dapat diketahui oleh manusia jika tidak diungkapkan dalam bentuk bahasa.
Bahasa di sini merupakan pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi
manusia. Bahasa pada dasarnya terdiri atas kata-kata atau istilah-istilah dan
sintaksis. Kata atau istilah merupakan simbol dari arti sesuatu, dapat berupa
benda, kejadian, proses, atau hubungan-hubungan.
b. Fungsi Bahasa : Bahasa pada dasarnya merupakan alat
pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi manusia. Bahasa
mempunyai tiga pokok fungsi yang diuraikan sebagai berikut :
1. Fungsi ekspresif atau emotif, tampak pada
pencurahan rasa takut serta takjub yang dilakukan pada pemujaan-pemujaan,
demikian juga pencurahan seni suara maupun seni sastra.
2. Fungsi afektif atau praktis ,tampak
jelas untuk menimbulkan efek psikologis terhadap orang lain dan sebagai akibatnya
mempengaruhi tindakan mereka terhadap kegiatan atau sikap tertentu yang
diinginkan.
3. Fungsi simbolis dipandang dalam arti luas, meliputi
fungsi logis serta komunikatif, karena arti dinyatakan dalam simbol-simbol
bukan untuk menyatakan fakta saja,tetapi juga untuk menyampaikan sesuatu kepada
orang lain.
Diantara tiga fungsi di atas, khusus untuk logika dan bahasa ilmiah yang
harus diperhatikan adalah fungsi simbolis, karena komunikasi ilmiah bertujuan
untuk menyampaikan berupa pengetahuan. Agar komunikasi ilmiah ini berjalan
dengan baik.
a.
Bahasa dalam
Logika : Pemikiran manusia dapat diungkapakan dalam bentuk bahasa, meskipun tidak
semua yang terpikirkan manusia dapat diungkapkan dengan tuntas. Dalam penalaran
sebagai salah satu wujud pemikiran, bahasa merupakan bentuk yang tepat untuk
menunjukkan langkah-langkah yang harus dilalui dalam penalaran itu.
Kalimat
berita atau kaimat deklaratif di dalam logika dinamakan pernyataan. Pernyataan
dalam logika ditinjau dari bentuk hubungan makna yang dikandungnya maka
pernyataan itu disamakan dengan proporsisi, walaupun ada sedikt perbedaan namun
pada umumnya sama. Oleh karena itu, dalam logika kedua istilah itu tidak
dibedakan. Proporsisi atau pernyataan berdasarkan bentuk isinya dibedakan
menjadi tiga macam yaitu :
-
Proporsisi
Tunggal adalah pernyataan sederhana yang hanya terdiri atas satu konsep atau satu
pengertian sebagai unsurnya. Misal, ini buku, gadis cantik bersuara merdu, dan
sebagainya.
-
Proporsisi
Kategoris adalah pernyataan yang terdiri atas hubungan dua konsep sebagai subjek dan
predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Misal, Bangsa Indonesia
Berketuhanan Yang Maha Esa, sebagian mahasiswa melakukan unjuk rasa ke DPR, dan
sebagainya.
-
Proporsisi
Majemuk adalah pernyataan yang terdiri atas hubungan dua bagian yang dapat dinilai
benar atau salah. Misal, siapapun yang terbukti melakukan tindak pidana
korupsi, akan diajukan ke pengadilan.
D.
Macam - macam Penalaran
A. Metode
induktif
Metode berpikir
induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
1. Jenis-jenis
penalaran induktif:
·
Generalisasi,
yaitu proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan
sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan.
·
Analogi
(Analogi Induktif), yaitu proses penalaran untuk menarik
suatu kesimpulan/inferensi tentang kebenaran gejala yang memiliki sifat-sifat
esensial yang bersamaan.
·
Hubungan
Sebab-Akibat :Hubungan sebab-akibat
antarperistiwa dapat berupa: hubungan sebab ke akibat, akibat ke sebab, atau
akibat ke akibat.
B. Metode
deduktif
Metode berpikir
deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih
dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
- Buku: Surajiyo, Sugeng Astanto, dan Sri Andiani. 2009. Dasar-Dasar Logika. Cetakan keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
- http://ati.staff.gunadarma.ac.id/
- http://seven-des.blogspot.com/2012/03/definisi-penalaran-tugas-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar